RSS

Monthly Archives: May 2013

contoh paragraf efektif


NAMA            : I KADEK RADHA CANDRA

NIM                :12 310 865

KELAS           : 2 C

JURUSAN      : PENDIDIKAN MATEMATIKA

TUGAS BAHASA INDONESIA

 

 

Bagi para siswa SMP maupun SMA belajar matematika dianggap sangat sulit. Mereka menganggap belajar matematika adalah belajar dengan butuh pemahaman yang tinggi, banyak menghafal rumus-rumus yang sulit dan di sertai juga banyak di temukan di lapangan bahwa guru matematika banyak yang galak sehingga para siswa semakin menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit.tetapi sebenarnya belajar matematika jika menggunakan metode belajar yang baik dan menyenangkan itu akan membuat para siswa tertarik untuk belajar matematika. Agar di anggap tidak sulit bisa menerapkan metode belajar yang menggunakan media pembelajaran seperti bentuk-bentuk segitiga, segiempat, trapesium dan bentuk-bentuk lain akan membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk beajar matematika. Sehingga dengan menerapkan metode-metode tersebut anggapan bahwa belajar matematika itu sulit akan terhempaskan dan menjadi belajar matematika itu menyenangkan.

 
Leave a comment

Posted by on May 25, 2013 in TUGAS KULIAH, UMUM

 

pengertian masalah


NAMA                 : I KADEK RADHA CANDRA

NIM                      : 12 310 865

KELAS                 : 2C

M. KULIAH         : FILSAFAT DAN SEJARAH KEILMUAN MIPA

DOSEN                : Dra. A. Pangemanan,MM

 

 

PENGERTIAN MASALAH

 

  • Ø MENURUT PARA AHLI

 

  1. ROBERT  K. MERTON

Mengartikan MASALAH sebagai ” ketidaksesuaian yang signifikan dan  tidak diinginkan ” antara standar kebersamaan dan kondisi nyata.

  1. RICHARD CARLSON

Masalah adalah tempat terbaik untuk berlatih agar hati kita tetap terbuka karena masalah adalah bagian dari kehidupan kita

  1. ABDUL CHOLIL

Masalah adalah bagian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah menghadapi masalah, bisa bersumber dari diri sendiri maupun bersumber dari orang lain.

  1. JUJUN SUPARJAN SURIASUMANTRI

Masalah merupakan titik tolak dari seluruh kegiatan keilmuan yang akan dilakukan.

  1.  ISTIJANTO

Masalah merupakan bagian yang paling penting dalam proses riset, sebab masalah memberi pedoman jenis informasi yang nantinya akan dicari.

  1. AGUNG WIJAYA

Masalah merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang antara harapan/keinginan dengan kenyataan yang ada.

  1.  WIKIPEDIA bahasa Indonesia, mendefinisikan MASALAH yaitu (Inggris: problem) kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
    Dua factor tersebut adalah:
    a. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan.
    b. Masalah disadari “ ada “ saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang ia inginkan.

 

  1. MENURUT ILMU BIOLOGI

Masalah merupakan suatu pengertian / makna yang belum kita pahami tentang mengapa gejala benda dan gejala perustiwa di alam ini ada dan bisa terjadi atau mengalami proses serta mempengaruhi kehidupan kita

 

  • KESIMPULAN

Masalah merupakan suatu makna yang belum kita pahami (situasi yang bertentangan atau kabur) yang ada pada suatu peristiwa dalam kehidupan kita dan biasanya masalah akan menimbulkan keadaan yang tidak seimbang antara keinginan dan kenyataan ,dan masalahmerupakan hal yang harus kita selesaikan.

 
Leave a comment

Posted by on May 25, 2013 in TUGAS KULIAH, UMUM

 

laporan program pascal penjumlahan dan pengurangan matriks


 

contoh laporan program pascal  yang mana ini merupakan program penjumlahan dan pengurangan matriks

 


 

“Penjumlahan Dan Pengurangan Matriks”

 

 

 

 

 Disusun oleh:

 Kelompok 6

  • Ø I Kadek Radha Candra
  • Ø I Wayan Suartono
  • Ø Ni Nyoman T.S. Candra
  • Ø Indriyanti Kobandaha
  • Ø Irgianto Gobel
  • Ø Ridik Mamentiwalo

 

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2013

Kata Pengantar

                Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas kuasaNya semata kami dapat menyelesaikan laporan tentang pascal ini dengan baik.

Komputer pada dasarnya merupakan suatu alat komunikasi yang sangat canggih apabila di manfaatkan dengan baik. Namun di samping itu komputer juga memiliki bahasa-bahasa pemrograman yang telah dirancang untuk kerja komputer yang harus kita ketahui. Maka dari itu kami membuat laporan tentang pascal khususnya penjumlahan dan pengurangan matriks ini untuk mengetahui bagaimana bahasa pemrograman pascal itu dapat diguakan dalam bidang matematika.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, apabila ada saran dan kritik dari semua pihak sangat kami perlukan untuk perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

 

 

Tondano,  Mei 2013

 

Penulis,

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR—————————————————————             i

DAFTAR ISI————————————————————————             ii

BAB I

PENDAHULUAN——————————————————————-             1

BAB II

PEMBAHASAN——————————————————————–               3

  1. MATERI PROGRAM PASCAL——————————————–             3
    1. PROGRAM PASCAL PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN MATRIKS———————————————-             7

  1. PENJELASAN PROGRAM MATRIKS———————————–             9

 

BAB III

PENUTUP—————————————————————————             15

  1. KESIMPULAN————————————————————–             15
  2. SARAN———————————————————————-             15

 

DAFTAR PUTAKA

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Pascal merupakan pengembangan dari bahasa ALGOL 60, bahasa pemrograman untuk sains komputasi. Tahun 1960, beberapa ahli komputer bekerja untuk mengembangkan bahasa ALGOL, salah satunya adalah Dr. Niklaus Wirth dari Swiss Federal Institute of Technology (ETH-Zurich), yang merupakan anggota grup yang membuat ALGOL. Tahun 1971, dia menerbitkan suatu spesifikasi untuk highly-structured language (bahasa tinggi yang terstruktur) yang menyerupai ALGOL.

Dia menamainya dengan PASCAL (seorang filsuf dan ahli matematika dari Perancis) Pascal bersifat data oriented, yaitu programmer diberi keleluasaan untuk mendefinisikan data sendiri. Pascal juga merupakan teaching language (banyak dipakai untuk pengajaran tentang konsep pemrograman). Kelebihan yang lain adalah penulisan kode Pascal yang luwes, tidak seperti misalnya FORTRAN, yang memerlukan programmer untuk menulis kode dengan format tertentu. Bentuk dasar program Pascal adalah seperti berikut: program TITLE ;begin pernyataan;pernyataanend. 

Pascal adalah bahasa pemrograman yang pertama kali di buat oleh Profesor Niklaus Wirth, seorang anggota International Federation of Information Processing (IFIP) pada tahun 1971. Dengan mengambil nama dari matematikawan Perancis, Blaise Pascal, yang pertama kali menciptakan mesin penghitung, Profesor Niklaus Wirth membuat bahasa Pascal ini sebagai alat bantu untuk mengajarkan konsep pemrograman komputer kepada mahasiswanya. Selain itu, Profesor Niklaus Wirth membuat Pascal juga untuk melengkapi kekurangan-kekurangan bahasa pemrograman yang ada pada saat itu.

Sejarah pemrograman komputer tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang mengira bahwa pemrograman komputer ini mulai berkembang atau ditemukan pada akhir abad duapuluhan. Namun dalam kenyataannya, sejarah pemrograman modern dan bahasa pemrograman mulai berkembang sejak 1940 an, yaitu sekitar 68 tahun yang lalu

 

Matriks

Elemen dari tipe struktur seperti larik dapat di strukturkan lagi. Sebuah larik yang setiap elemennya adalah larik lagi di sebut matriks. Matriks sudah di kenel secara luas dalam berbagai bidang ilmu, terutama dalam bidang matematika. Matriks identitas adalah contoh matriks yang di kenal secara umum, karena semua elemen diagonalnya satu yang lainnya nol.

 

 

 

Masih banyak matriks lain yang terdapat didalam bidang matematika, seperti matriks transformasi, matriks prmutasi dan lain sebagainya. Matriks juga di gunakan secara luas dalam bidang seperti ekonomi rekayasa dan lain-lain.

Struktus matriks adalah struktur penyimpanan data di dalam memori utama yang setiap individu elemennya di acu dengan menggunakan dua buah indeks ( yang biasanyan di konotasikan dengan indeks baris dan indeks kolom). Karena matriks sebenarnya adalah larik, maka konsep umum dari larik juga berlaku untuk matriks yaitu:

  1. Kumpulan elemen yang bertipe sama. Tipe elemen matriks dapat berupa tipe dasar

(iteger,real,boolean,char, dan string), atau tipe struktur seperti record.

  1. Setiap elemen data dapat diakses secara langsung jika indeksnya (baris dan kolom) diketahui, dan dalam hal ini indeks menyatakan posisi relatif di dalam kumpulannya.
  2. Merupakan sruktur data yag ststis, artinya jumlah elemennya sudah dideklarasikan terlebih dahulu dan tidak dapat diubah selama pelaksanaan program.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A.    MATERI PROGRAM PASCAL
  2. PROSEDUR MEMBUAT PROGRAM PASCAL

Ada tiga langkah dalam membuat program pascal, yaitu :

1)      Bagian Judul

Judul adalah bagian yang terdiri atas nama program dan penjelasan (spesifikasi), Tentang program tersebut. Judul di awali dengan kata kunci PROGRAM dan nama program X. Kata PROGRAM ini bukan menyatakan program dalam bahasa komputer, tetapi menyatakan bahwa kita sedang menulis algoritma untuk program pemecahan masalah. Nama program sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan apa yang dilakukan oleh program. Di bawah nama program sebaiknya disertai dengan penjelsan singkat dengan apa masalah di program dan apa masukan dan keluarannya.

Contoh bagian judul :

Program lingkaran(input,output;

{ program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran }

2)      Bagian Deklarsi

Bagian ini di gunakan untuk mengumumkan semua nama yang di pakai di dalam algoritma beserta propertinya  (misalnya tipe). Nama tersebut dapat berupa nama konstanta, nama peubah, nama tipe, nama prosedur dan nama fungsi. Semua nama yang di pakai di dalam algoritma harus di kenali sebelum mereka di gunakan.

Contoh Bagian Deklarasi

Uses

Wincrt;

Const

phi= 3.14;

Var

r, keliling, luas: real;

3)      Badan Program

Inilah bagian inti dari sebuah program. Bagian ini berisi instruksi-instruksi pemecahan masalah dalam notasi pseudo-code.badan program merupakan tempat menuliskan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh computer. Badan program harus di awali dengan begindan diakhiri dengan end.

 

 

 

Contoh Badan Program

Begin

Write(‘masukan jari-jari’);

Readln (r);

Luas:=phi*sqrt(r);

Keliling := 2 * phi * r;

Writeln (‘keliling = ‘, keliling:8:3);

Writeln (‘luas= ‘ luas:8:3);

End.

  1. BENTUK-BENTUK YANG DI GUNAKAN

a)      Bentuk Umum

  • Uses

Yaitu sintaks dari program pascal, contohnya wincrt dan crt.

  • Var ( variabel)

Yaitu tempat menyimpan nilai yang isi nya dapat di ubah. Notai untuk menyatakan variabel adalah Var.nilai-nilai peubah dapat dimanipulasi melalui pernyatan-pernyataan di dalam algoritma.

Contoh Variabel :

x,y : real;

A,b : integer;

e,g : boolean;

Huruf : char;

Kata : string

  • Write dan Writeln

Write adalah menulis keluaran kelayar, kursor tetap di baris yang sama.

Writeln adalah menulis keluaran ke layar, kursor kemudian pindah kebaris berikutnya.

  • Read dan Readln

Read adalah membaca masukan dari papan kunci, kursor tetap di baris yang sama.

Reaadln adalah membaca masukan dari papan kunci, kursor kemudian pindah ke baris berikutnya.

 

 

b)      Bentuk khusus

  • CLRSCR (Clear Screen)
    Digunakan untuk membersihkan layer dari tampilan tampilan sebelumnya dan meletakkan kursor di ujung kiri atas layar.
  • ARRAY(Larik)
       Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Suatu array dinyatakan dengan type, sehingga variabel yang bekerja akan dinyatakan dengan:
    contoh type
    A = array [1..10] of integer;

 

                   
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

 

Secara logika pendefinisian array di atas merupakan sekumpulan kotak , dimana tiap kotak mempunyai nilai indeks integer 1, 2, 3, …,9, 10 tiap elemen array ditandai dengan:
A[1], A[2], A[3], A[4], A[5], A[6], A[7], A[8], A[9], A[10]

Sifat Array
        Array merupakan struktur data yang statis, yaitu jumlah elemen yang ada harus ditentukan terlebih dahulu dan tak bisa di ubah saat program berjalan. Untuk menyatakan array dalam PASCAL kita harus terlebih dahulu:
Mendefinisikan jumlah elemen array,-
Mendefinisikan- tipe data dari elemen array
Contoh. const N=10;
type
A= array [1..N] of integer;

 

  • Ø For –To- Do

Digunakan untuk melakukan perulangan dari angka kecil ke angka besar.

Index harus type data enumerasi è integer, karakter dll (bukan real).

Aksi dikerjakan berulang-ulang mulai index bernilai nilai awal sampai dengan index bernilai nilai akhir.

Setiap kali perulangan nilai index bergerak satu langkah.

 

  • Ø procedure

procedure adalah suatu rutin yang biasanya dipakai sebagai alat untuk melakukan tugas tertentu dan/atau mendapatkan nilai tertentu. Kita sering menggunakan procedure yang berhubungan dengan event, seperti procedure untuk mengontrol program ketika tombol di tekan.

Procedure digunakan untuk koding program yang digunakan berulang-ulang, pendeklarasian procedure dituliskan setelah kata –Public.

 

  • CASE

Untuk masalah dengan dua kasus atau lebih, struktur CASE dapat menyederhanakan penulisan IF-THEN-ELSE yang bertingkat. Struktur CASE adalah sebagai berikut:

Case (ekspresi)

kondisi1 : aksi1

kondisi2 : aksi2
kondisi3 : aksi3

.

.

kondisi4 : aksi4

[otherwise aksiX]

endcase

Kondisi1, kondisi2,…, kondisiN dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi yang bernilai benar. Jika kondisi ke-k dilaksanakan, selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu. Jika tidak ada satupun kondisi yang benar, maka aksi sesudah otherwise dikerjakan. Perhatikanlah bahwa otherwise optional, artinya boleh ditulis boleh juga tidak ditulis.

 

  • Procedure

Procedure adalah kata cadangan

NamaProcedureadalah identifier

Barisan parameter adalah parameter2 formal ber-sama2 dgn type datanya

Const..dan Var adalah tempat mendefinisikan konstanta atau variable lokal.

Procedure dituliskan pada bagian deklarasi.

Procedure dipanggil dengan cara menuliskan namanya diikuti dgn parameter actual yg bersesuaian type datanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. B.     PROGRAM PASCAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

 

No                             Program

 

  1. program matrik_penjumlahan_dan_pengurangan;
  2.  uses wincrt;
  3. type data = array[1..10,1..10] of integer;
  4. var
  5. matrikI,matrikII : data;
  6. baris,kolom,pilihan : integer;
  7. procedure isimatrik;
  8. var
  9. i,j : integer;
  10. begin
  11.      writeln(‘Penentuan ORDO MATRIK I’);
  12.      write(‘Masukan banyak baris matrik I = ‘);
  13.      readln(baris);
  14.      write(‘Masukan banyak kolom matrik I = ‘);
  15.      readln(kolom);
  16.      for i:=1 to baris do
  17.      for j:=1 to kolom do
  18.              begin
  19.              gotoxy(j*10,i*5);
  20.              readln(matrikI[i,j]);
  21.              end;
  22.      clrscr;
  23.      writeln(‘Penentuan ORDO MATRIK II’);
  24.      write(‘Masukan banyak baris matrik II = ‘);
  25.      readln(baris);
  26.      write(‘Masukan banyak kolom matrik II = ‘);
  27.      readln(kolom);
  28.      for i:=1 to baris do
  29.          for j:=1 to kolom do
  30.              begin
  31.              gotoxy(j*10,i*5);
  32.              readln(matrikII[i,j]);
  33.              end;
  34. end;
  35. procedure jumlahmatrik(m1,m2 : data);
  36. var
  37.     hasil : data;
  38.     i,j   : integer;
  39. begin
  40.      for i:=1 to baris do
  41.          for j:=1 to kolom do
  42.              begin
  43.                  hasil[i,j]:=m1[i,j]+m2[i,j];
  44.              end;
  45.      clrscr;
  46.      gotoxy (10,2); writeln(‘Hasil Penjumlahan MATRIK’);
  47.      for i:=1 to baris do
  48.          for j:=1 to kolom do
  49.              begin
  50.              gotoxy(j*10,i*5);
  51.              write(hasil[i,j]);
  52.              end;
  53. end;
  54. procedure kurangmatrik(m1,m2 : data);
  55. var hasil : data;
  56.     i,j   : integer;
  57. begin
  58.      for i:=1 to baris do
  59.          for j:=1 to kolom do
  60.              begin
  61.                  hasil[i,j]:=m1[i,j]-m2[i,j];
  62.              end;
  63.      clrscr;
  64.      gotoxy (10,2); writeln(‘Hasil pengurangan MATRIK’);
  65.      for i:=1 to baris do
  66.          for j:=1 to kolom do
  67.              begin
  68.              gotoxy(j*10,i*5);
  69.              write(hasil[i,j]);
  70.              end;
  71. end;
  72. begin
  73.      gotoxy (20,1); writeln (‘—————————————–‘);
  74.      gotoxy (20,2); writeln (‘           PROGRAM KELOMPOK  6    ‘);
  75.      gotoxy (20,3); writeln (‘  PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS’);
  76.      gotoxy (20,4); writeln(‘><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><‘);
  77.      gotoxy (20,5); writeln(‘  I KADEK RADHA CANDRA    NIM 12 310 865’);
  78.      gotoxy (20,6); writeln(‘  I WAYAN SUARTONO        NIM 12 310 863’);
  79.      gotoxy (20,7); writeln(‘  NI NYOMAN T. S. CANDRA  NIM 12 310 882’);
  80.      gotoxy (20,8); writeln(‘  INDRIYANTI KOBANDAHA    NIM 12 312 492’);
  81.      gotoxy (20,9); writeln(‘  IRGIANTO GOBEL          NIM 12 314 610’);
  82.      gotoxy (20,10);writeln(‘  RIDIK MAMENTIWALO       NIM 12 313 569’);
  83.      gotoxy (20,11);writeln(‘——————————————‘);
  84.      writeln(‘    M E N U’);
  85.      writeln(‘(1) Penjumlahan Matrik’);
  86.      writeln(‘(2) Pengurangan Matrik’);
  87.      writeln(‘(3) keluar’);
  88.      write(‘Pilihan = ‘);
  89.      readln(pilihan);
  90.      clrscr;
  91.      case pilihan of
  92.      1 : begin
  93.               isimatrik;
  94.               jumlahmatrik(matrikI,matrikII);
  95.          end;
  96.      2 : begin
  97.               isimatrik;
  98.               kurangmatrik(matrikI,matrikII);
  99.          end;
  100. 3 : begin
  101.               exit;
  102.          end;
  103.      end;
  104. end.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. C.    PENJELASAN PROGRAM MATRIKS

 

  1. program matrik_penjumlahan_dan_pengurangan;

(No. 1,  ini merupakan bagian judul program.)

 

 

  1. uses wincrt;

(No. 2, Ini merupakan sintaks dari program borlan pascal.)

 

 

  1. type data = array[1..10,1..10] of integer;
  2. var
  3. matrikI,matrikII : data;
  4. baris,kolom,pilihan : integer;

 

( Bagian program di atas merupakan bagian deklarasi dari program pengurangan dan penjumlahan matriks yang kami buat, dalam deklarsi terdapat penjelasan nama, nama tersebut dapat berupa nama konstanta, nama peubah, nama tipe, nama prosedur dan nama fungsi).

 

(No. 3, Program pada baris ini merupakan tipe data array (integer),karena dalam program pembuatan matriks digunakan array untuk pembuatan baris dan kolom yang akan di buat).

(No. 4-6, Program pada baris ini yaitu variable, variable yang kami gunakan adalah matrikI, matriksII yang berupa data, kami juga menggunakan variable yaitu baris, kolom,pilihan, yang berupa integer, semua itu akan kami gunakan dalam proses pembuatan procedure, rumus dan lain-lain).

 

 

  1. procedure isimatrik;
  2. var
  3. i,j : integer;

10. begin

  1. 11.      writeln(‘Penentuan ORDO MATRIK I’);
  2. 12.      write(‘Masukan banyak baris matrik I = ‘);
  3. 13.      readln(baris);
  4. 14.      write(‘Masukan banyak kolom matrik I = ‘);
  5. 15.      readln(kolom);
  6. 16.      for i:=1 to baris do
  7. 17.      for j:=1 to kolom do
  8. 18.             begin
  9. 19.             gotoxy(j*10,i*5);
  10. 20.             readln(matrikI[i,j]);
  11. 21.             end;

 

 

( Bagian di atas merupakan bagian awal dari badan program,Bagian ini berisi instruksi-instruksi pemecahan masalah dalam notasi pseudo-code.badan program merupakan tempat menuliskan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer).

 

(No. 7, Dalam bagian  program ini procedure pertama yang kami gunakan berjudul “procedure isimatriks”).

(No. 8 – 9, menggunakan variable integer karena dalam isi matriks kami batasi dengan hanya menggunakan bilangan bulat, i (baris) dan j (kolom) ).

(No. 10, begin ini merupakan bagian awal dari procedure isimatriks di atas).

(No. 11, writeln menunjukan agar keluaran kursor berada dibawah ‘Penentuan ORDO MATRIK I’, pada bagian ini operator (pengguna) diminta untuk menentukan ordo dari matriks I).

(No. 12 – 13, merupakan perintah memasukan jumlah baris pada matriks I, dan readln agar input yang dimasukan dibaca baris).

(No. 14 – 15, merupakan perintah jumlah kolom pada matriks I, dan readln agar input yang dimasukan dibaca kolom).

(No. 16 – 17, pada bagian ini digunakan “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan diproses, dikerjakan dari baris dan kolom pertama).

(No.18 – 21, pada bagian ini menggunakan begin untuk mengawali perintah model penulisan matriks,” gotoxy (j*10,i*5);”, agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks,yaitu agar kolom matriks yang terbentuk berkelipatan 10 kolom (spasi), dan baris yang terbentuk berkelipatan 5 baris. Dan readln digunakan untuk membaca bahwa input yang dimasukan tadi dibaca matrik I, kemudian end untuk mengakhiri program penulisan model matrik).

 

 

  1. 22.    clrscr;
  2. 23.      writeln(‘Penentuan ORDO MATRIK II’);
  3. 24.      write(‘Masukan banyak baris matrik II = ‘);
  4. 25.      readln(baris);
  5. 26.      write(‘Masukan banyak kolom matrik II = ‘);
  6. 27.      readln(kolom);
  7. 28.      for i:=1 to baris do
  8. 29.      for j:=1 to kolom do
  9. 30.              begin
  10. 31.              gotoxy(j*10,i*5);
  11. 32.              readln(matrikII[i,j]);
  12. 33.              end;

34. end;

 

(No. 22, clrscr (clear screan) digunakan untuk menghapus program sebelumnya yang telah selesai agar layar kembali bersih. Dan program berikutnya tidak tertumpuk dengan program sebelumnya).

(No. 23, writeln menunjukan agar keluaran kursor berada dibawah ‘Penentuan ORDO MATRIK II’, pada bagian ini operator (pengguna) diminta untuk menentukan ordo dari matriks II).

(No. 24 – 25, merupakan perintah memasukan jumlah baris pada matriks II, dan readln agar input yang dimasukan dibaca baris).

(No. 26 – 27, merupakan perintah jumlah kolom pada matriks II, dan readln agar input yang dimasukan dibaca kolom).

(No. 28 – 29, pada bagian ini digunakan “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan diproses, dikerjakan dari baris dan kolom pertama).

(No. 30 – 33, pada bagian ini menggunakan begin untuk mengawali perintah model penulisan matriks,” gotoxy (j*10,i*5);”, agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks,yaitu agar kolom matriks yang terbentuk berkelipatan 10 kolom (spasi), dan baris yang terbentuk berkelipatan 5 baris. Dan readln digunakan untuk membaca bahwa input yang dimasukan tadi dibaca matrik I I, kemudian end untuk mengakhiri program penulisan model matrik).

(No. 34, end pada bagian ini adalah untuk mengakhiri bagian program yaitu “prosedur isimatriks” ).

 

 

35. procedure jumlahmatriks(m1,m2 : data);

36. var

  1. 37.     hasil : data;
  2. 38.     i,j   : integer;

39. begin

  1. 40.      for i:=1 to baris do
  2. 41.      for j:=1 to kolom do
  3. 42.              begin
  4. 43.                  hasil[i,j]:=m1[i,j]+m2[i,j];
  5. 44.              end;

 

(No. 35, Dalam bagian  program ini procedure kedua yang kami gunakan berjudul “procedure jumlah matriks”

(No. 36 -38, variable yang digunakan dalam prosedure ini yakni, data dan integer. Data digunakan untuk menampilkan hasil penjumlahan yang berbentuk matriks, dan integer digunakan untuk bentuk dari hasil penjumlahan matriks tersebut berupa bilangan bulat).

( No. 39 – 41, begin pada baris ini untuk mengawali ‘procedure jumlahmatriks’ ,bagian ini menggunakan  “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan dijumlahkan, dikerjakan dari baris dan kolom pertama.

(No. 42 – 44, pada bagian ini merupakan bagian dari rumus penjumlahan matriks yang diawali dengan begin dan di akhiri dengan end.

 

 

  1. 45.      clrscr;
  2. 46.      gotoxy (10,2); writeln(‘Hasil Penjumlahan MATRIK’);
  3. 47.      for i:=1 to baris do
  4. 48.          for j:=1 to kolom do
  5. 49.              begin
  6. 50.              gotoxy(j*10,i*5);
  7. 51.              write(hasil[i,j]);
  8. 52.              end;
  9. 53.  end;

 

(No. 45, clrscr (clear screan) digunakan untuk menghapus program sebelumnya yang telah selesai agar layar kembali bersih. Dan program berikutnya tidak tertumpuk dengan program sebelumnya).

( No. 46, gotoxy(10,2) dimaksudkan adalah untuk agar tampilan kalimat hasil penjumlahan matriks di tampilkan pada baris (spasi) ke-10 dan kolom ke-2. Perintah writeln hanya untuk menampilkan kalimat ‘ hasil penjumlahan matriks’ pada layar.

(No. 47 – 48, bagian ini digunakan “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan ditampilkan, dikerjakan dari baris dan kolom pertama).

(No. 49 – 52, pada bagian ini menggunakan begin untuk mengawali perintah model penulisan matriks ketika setelah di jumlahkan,” gotoxy (j*10,i*5);”, agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yang merupakan hasil penjumlahan, kemudian end untuk mengakhiri program penulisan model matrik hasil penjumlahan).

( No. 53, end pada bagian ini adalah untuk mengakhiri procedure jumlah matriks.

 

 

 

 

54. procedure kurangmatrik(m1,m2 : data);

55. var hasil : data;

  1. 56.     i,j   : integer;

57. begin

  1. 58.      for i:=1 to baris do
  2. 59.          for j:=1 to kolom do
  3. 60.              begin
  4. 61.                  hasil[i,j]:=m1[i,j]-m2[i,j];
  5. 62.              end;

 

(No. 54, Dalam bagian  program ini procedure ketiga yang kami gunakan berjudul “procedure kurang matriks”

(No. 55 – 56, variable yang digunakan dalam prosedure kurang matriks ini  yakni, data dan integer. Data digunakan untuk menampilkan hasil pengurangan yang berbentuk matriks, dan integer digunakan untuk bentuk dari hasil pengurangan matriks tersebut berupa bilangan bulat yaitu pada baris dan kolomnya).

(No. 57 – 59, begin pada baris ini untuk mengawali ‘procedure kurangmatriks’ ,bagian ini menggunakan  “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan dikurangkan, proses pengurangan dikerjakan dari baris dan kolom pertama.

(No. 60 – 62, , pada bagian ini merupakan bagian dari rumus pengurangan matriks yang diawali dengan begin dan di akhiri dengan end.

 

 

 

  1. 63.      clrscr;
  2. 64.      gotoxy (10,2); writeln(‘Hasil pengurangan MATRIK’);
  3. 65.      for i:=1 to baris do
  4. 66.          for j:=1 to kolom do
  5. 67.              begin
  6. 68.              gotoxy(j*10,i*5);
  7. 69.              write(hasil[i,j]);
  8. 70.              end;

71. end;

 

(No. 63, clrscr (clear screan) digunakan untuk menghapus program sebelumnya yang telah selesai agar layar kembali bersih. Dan program berikutnya tidak tertumpuk dengan program sebelumnya).

( No. 64, gotoxy(10,2) dimaksudkan adalah untuk agar tampilan kalimat hasil pengurangan matriks di tampilkan pada baris (spasi) ke-10 dan kolom ke-2. Perintah writeln hanya untuk menampilkan kalimat ‘ hasil pengurangan matriks’ pada layar).

( No. 65 – 66, , bagian ini digunakan “For-to-do”. Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan ditampilkan, dikerjakan dari baris dan kolom pertama).

( No. 67 – 70, pada bagian ini menggunakan begin untuk mengawali perintah model penulisan matriks ketika setelah dikurangkan,” gotoxy (j*10,i*5);”, agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yang merupakan hasil pengurangan, kemudian end untuk mengakhiri program penulisan model matrik hasil pengurangan).

( No. 71, end pada bagian ini adalah untuk mengakhiri procedure kurang matriks.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. 72.  begin
  2. 73.      gotoxy (20,1); writeln (‘—————————————–‘);
  3. 74.      gotoxy (20,2); writeln (‘           PROGRAM KELOMPOK  6    ‘);
  4. 75.      gotoxy (20,3); writeln (‘  PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS’);
  5. 76.      gotoxy (20,4); writeln(‘><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><‘);
  6. 77.      gotoxy (20,5); writeln(‘  I KADEK RADHA CANDRA    NIM 12 310 865’);
  7. 78.      gotoxy (20,6); writeln(‘  I WAYAN SUARTONO        NIM 12 310 863’);
  8. 79.      gotoxy (20,7); writeln(‘  NI NYOMAN T. S. CANDRA  NIM 12 310 882’);
  9. 80.      gotoxy (20,8); writeln(‘  INDRIYANTI KOBANDAHA    NIM 12 312 492’);
  10. 81.      gotoxy (20,9); writeln(‘  IRGIANTO GOBEL          NIM 12 314 610’);
  11. 82.      gotoxy (20,10);writeln(‘  RIDIK MAMENTIWALO       NIM 12 313 569’);
  12. 83.      gotoxy (20,11);writeln(‘——————————————‘);

 

 

( No. 72 – 83, bagian ini merupakan bagian program yang akan di tampilkan di bagian awal layar, di awali dengan begin, dan gotoxy agar tampilan nama program dan nama anggota kelompok di tampilkan  agak ke tengah pada layar.)

 

 

  1. 84.      writeln(‘    M E N U’);
  2. 85.      writeln(‘(1) Penjumlahan Matrik’);
  3. 86.      writeln(‘(2) Pengurangan Matrik’);
  4. 87.      writeln(‘(3) keluar’);
  5. 88.      write(‘Pilihan = ‘);
  6. 89.      readln(pilihan);

( No. 84 -87, writeln pada bagian ini untuk menampilkan Menu pada layar, yang kemudian akan di pilih salah satu untuk dip roses.)

(No. 88 – 89, write  untuk menampilkan kata ‘pilihan’ di layar, dan kemudian di isi sesuai pilihan menu di atas. Serta readln untuk membaca input yang dimasukkan sebagai ‘pilihan’).

 

 

 

90. clrscr;

( No. 90, clrscr (clear screan) digunakan untuk menghapus program sebelumnya yang telah selesai agar layar kembali bersih. Dan program berikutnya tidak tertumpuk dengan program sebelumnya).

 

 

  1. 91.      case pilihan of
  2. 92.      1 : begin
  3. 93.               isimatrik;
  4. 94.               jumlahmatrik(matrikI,matrikII);
  5. 95.          end;

(No. 91, case of merupakan bentuk untuk membaca kondisi dalam hal ini ‘pilihan’, yaitu kondisi dari procedure isi matriks, procedure jumlah matriks,  procedure kurang matriks dan pilihan keluar. Ketika kita memilih salah satu pilihan misalnya pilihan 1, maka case akan membaca pilian tersebut sebagai perintah untuk memproses procedure isi matriks dan jumlah matriks, kemudian mengerjakannya sehingga mendapatkan hasil).

(No. 92 – 95, merupakan kondisi pertama dari case yang akan di baca ketika kita memilih pilihan 1, yaitu case akan membaca dan mengerjakan proses penjumlahan matriks).

 

 

  1. 96.      2 : begin
  2. 97.               isimatrik;
  3. 98.               kurangmatrik(matrikI,matrikII);
  4. 99.          end;

 

(No. 96 – 99, merupakan kondisi kedua dari case yang akan di baca ketika kita memilih pilihan 2, yaitu case akan membaca dan mengerjakan proses pengurangan matriks).

 

 

 

  1. 3 : begin
  2.               exit;
  3.     end;

 

(No. 100 – 102, merupakan kondisi ketiga dari case yang akan di baca ketika kita memilih pilihan 3, ).

 

 

  1.      end;
  2. end.

 

( No. 103, end pada bagian ini adalah untuk mengakhiri kondisi case of).

( No. 104, end pada bagian ini adalah untuk mengkahiri begin pada nomor 72, sekaligus untuk mengakhiri semua program)

 

 

BAB III

PENUTUP

 

  1. KESIMPULAN

Dari laporan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Perhitungan matematika, pembuatan KHS, perhitungan kasir dan berbagai perhitungan matematika lainnya dapat dibuat dalam suatu program pascal dan dapat diproses dengan pascal dengan sangat mudah,

Pascal merupakan pengembangan dari bahasa ALGOL 60, bahasa pemrograman untuk sains komputasi. Bahasa pemrograman pascal di mulai menggunakan bentuk-bentuk tertentu sesuai yang telah di jelaskan di atas.

Pemrograman pascal di bagi 3, yaitu :

Bagian judul

Bagian deklarasi

Bagian badan program

 

 

  1. SARAN

Dengan adanya laporan ini diharapkan para pembaca bisa lebih mendalami bahasa bahasa pemrograman khususnya bahasa pemrograman pascal. Selain itu semoga laporan ini dapat berguna bagi para pembaca.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  • Munir,Rinaldi, Algoritma dan Pemrograman, 2007, Informatika : Bandung
  • http://www.google.com : Pemrograman Pascal
 
Leave a comment

Posted by on May 23, 2013 in TUGAS KULIAH, UMUM

 

contoh penelitian dampak aktifitas pelabuhan bagi kondisi air laut di bitung


kali ini aqmau bagi dikit nich tentang contoh penelitian……….

LAPORAN HASIL PENELITIANIAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DI SUSUN OLEH

 

KELOMPOK V

 

 

ü  I KADEK RADHA CANDRA

ü  MARCIANI GABI MONGDONG

ü  YUNI LESTARI

ü  SILFANA TAMBANSILI

ü  CYNDY CEKE

ü  ASNI ARAROH

ü  KARTIKA KAINGAT

 

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena  atas berkat rahmat dari beliau semata kami bisa menyelesaikan laporan hasil penelitian ini dengan cukup baik sebagai tugas kelompok yang kami terima dari dosen PKLH yang dengan isi laporan tentang “PENGARUH AKTIFITAS PELABUHAN BAGI KONDISI AIR LAUT DI SEKITAR PELABUHAN BITUNG”

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dan ikut serta dalam penyusunan laporan ini agar menjadi hasil penelitian kecil yang dapat atau bisa di terima oleh dosen maupun pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada sekertaris jurusan karena dengan lapangdada menerima pengajuan dan bersedia menandatangani surat pengantar yang akan di tunjukan kepada pihak pelabuhan. Dan tidak lupa juga kami berterimakasih dari pimpinan pelabuhan karena telah mengizin kan kami untuk melakukan riset/pengumpulan data di pelabuhan tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan kata kalimat maupun dari struktur laporan ini memang belum sempurna untuk itu kami sebagai penyusun mohon kritik atau saran yang bersifat konstruktif agar dapat terbentuknya laporan hasil penelitian yang lebih sempurna dari ini di kemudian hari.

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua.

 

 

TONDANO,    MEI 2013

 

 

 

 

KELOMPOK 5

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

 

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………….

IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………………………..

RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………

PEMBATASAN MASALAH…………………………………………………….

TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………………………………

MANFAAT PENELITIAN………………………………………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI

  1. Pengertian Pencemaran Lingkungan…………………………………………..
  2. Macam – macam Pencemaran Lingkungan……………………………………..
  3. Akibat Pencemaran Lingkungan…………………………………………………
  4. Pengertian pencemaran air laut………………………………………………….
  5. Peran Manusia Dalam Menjaga Lingkungan Hidup ……………………………
  6. Pengertian Pelabuhan……………………………………………………………

 

BAB III PEMBAHASAN

  1.        I.            METODOLOGI PENELITIAN
  • Tempat dan waktu penelitian…………………………………………..
  • Metode Penelitian……………………………………………………..
  1.     II.            HASIL PENELITIAN
    1. Pengamatan air laut di pelabuhan I………………………………………….
    2. Pengamatan air laut di pelabuhan II…………………………………………

 

  • PERISTIWA PENCEMARAN LINGKUNGAN YANG PERNAH

TERJADI DI SEKITAR PELABUHAN BITUNG…………………………………………………………………….

  • PELABUHAN SERINGKALI TERJADI TUMPAHAN MINYAK……….

 

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………

SARAN……………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………..

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1)    LATAR BELAKANG

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat dapat diketahui dari eksploitasi dan eksplorasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pencemaran air, tanah dan udara yang ada disekitar kita yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak dapat memanfaatkan kekayaan alam secara efektif dan efisien, serta kurangnya kesadaran manusia dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia itulah kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.

Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dimilikinya. Sumber daya alam yang meliputi sumber daya alam hayati maupun non hayati dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam adalah lingkungan alam (environment) yang memiliki nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia (Rita, 2010).
Kekayaan alam di Indonesia terbentuk dari beberapa faktor. Dari segi astronomi, Indonesia berada pada daerah tropis yang memiliki curah hujan sangat cukup sehingga banyak ragam dan jenis tumbuhan yang tumbuh secara cepat. Dari segi geologi, Indonesia tepat berada pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kayak akan mineral. Dari segi perairan di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam hayati dan hewani, seperti ikan, minyak bumi, dan mineral yang terkandung didalamnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (selanjutnya disebut PP) No.19/1999 tentang “Pencemaran Laut” diartikan sebagai masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu atau fungsinya.
Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan sumber daya alam termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang dimanfaatkan untuk manusia. Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi didominasi oleh perairan atau lautan. Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan, sehingga manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya. Berbagai jenis sumber daya yang terdapat di laut, seperti berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, mineral, minyak bumi, dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di dalamnya.
Selain untuk keberlangsungan hidup manusia, laut juga merupakan tempat pembuangan sampah dan pengendapan barang sisa yang diproduksi manusia. Lautan juga menerima bahan-bahan yang terbawa oleh air yang mengakibatkan pencemaran itu terjadi, diantaranya dari limbah rumah tangga, sampah, buangan dari kapal, dan tumpahan minyak dari kapal tanker atau aktifitas pelabuhan lainnya. Namun, pencemaran yang sering terjadi adalah tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai, maupun akibat kecelakaan kapal.

 

2). IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan paparan latar belakang diatas permasalahan yang muncul akibat adanya aktifitas pelabuhan khususnya kapal  adalah sebagai berikut :
1. Pencemaran lingkungan

2.  pencemaran air laut

3. Ancaman kehidupan biotic laut mati.

 

 

3).RUMUSAN MASALAH

Sehubungan dengan latar belakang yang telah kami jelaskan diatas dan karena penelitian yang  kelompok kami lakukan di pelabuhan bitung maka kami

merumuskan masalah sebagai berikut :

i.            Bagaimana pengaruh aktifitas pelabuhan bitung pada lingkungan sekitar?

ii.            Bagaimana pengaruh aktifitas pelabuhan bitung khususnya aktifitas kapal pada air laut?

iii.            Pencemaran apa saja yang bisa terjadi di sekitar pelabuhan bitung?

iv.            Bagaimana cara penanganan limbah dari pihak pelabuhan bitung?

v.            Apakah aktifitas pelabuhan bitung dapat merusak lingkungan hidup?

vi.            Apa kerugian dan keuntungan yang di dapat masyarakat di pesisir pelabuhan bitung?

 

4). PEMBATASAN MASALAH

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu bertempat dipelabuhan bitung. Dan sesuai rumusan masalah di atas maka kami membatasi masalah yang akan kami bahas dalam penelitian ini adalah

i.            bagaimana pengaruh aktifitas pelabuhan bagi kondisi air laut di sekitar pelabuhan bitung?.

ii.            bagaimana dampak yang ditimbulkan dari aktifitas pelabuhan bagi orang-orang dan keanekaragaman hayati laut di sekitar pelabuhan bitung?.

 

 

5). TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka penulis menyusun tujuan sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana pengaruh aktifitas dari kapal di pelabuhan bitung bagi kondisi air laut.
  2. mengetahui dampak yang ditimbulkan dari aktifitas pelabuhan bagi orang-orang dan keanekaragaman hayati laut di sekitar pelabuhan bitung.

2.      Sebagai wahana melatatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

3.      Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studynya.

4.      Melatih keterampilan dasar untuk penelitian.

 

 

6). MANFAAT PENELITIAN

 

Manfaat dari metode ilmiah dengan tema  pengaruh aktifitas pelabuhan bagi kondisi air laut di sekitar pelabuhan bitung ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para pembaca.

 

Selain itu manfaat penyusun karya ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut :

1.      Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca efektif

2.      Melatih untuk menggabungkan bacaan dari berbagai sumber

3.      Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan

4.      Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.

5.      Memperoleh kepuasan intelektual.

 

Manfaat khususnya adalah:

  1. Mengetahui bagaimana pengaruh aktifitas dari kapal di pelabuhan bitung bagi kondisi air laut.
  2. mengetahui dampak yang ditimbulkan dari aktifitas pelabuhan bagi orang-orang dan keanekaragaman hayati laut di sekitar pelabuhan bitung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

  1. 1.     Pengertian Pencemaran Lingkungan

Menurut :

Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4 Tahun 1982.

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkan –nya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

 

ü  Pendapat – Pendapat Beberapa Tokoh

a. Emil Salim.

Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi keadaan, serta pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup ( termasuk manusia).

b. Otto Soemarwoto.

Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi yang berada di dalamnya, dalam ruang yang kita hadapi dan kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

 

Zat penyebab polusi atau pencemaran lingkungan disebut polutan. Syarat – syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya karbondioksida dengan kadar 0.033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0.033% dapat member efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1.         Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2.         Berada di tempat yang tidak tepat / tidak semestinya.

3.         Berada pada waktu yang tidak tepat / tidak pada saatnya.

 

Sifat polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1.         Merusak untuk sementara, tetapi setelah bereaksi dengan zat yang berada di sekelilingnya akan bersifat tidak merusak lagi, contoh : gas CO2.

2.         Merusak untuk jangka panjang, contoh : logam berat merkuri.

 

  1. 2.     Macam – macam Pencemaran Lingkungan

 

1. Berdasarkan Sifat Zat Pencemaran

a.   Pencemaran Biologis.

Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh benda cair, benda padat,     maupun gas, seperti : kaleng, plastic, kaca, karet

 

b.  Pencemaran fisik.

Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme, seperti : salmonella typhosa.

c.   Pencemaran Kimiawi.

Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat kimia, seperti : adanya senyawa logam, detergent, nitrat, asam sulfat, DDT.

 

 2.Berdasarkan Tempat Terjadinya

 

  1.   i.   Pencemaran Air.

Pencemaran air dapat berupa :

a.    Limbah industry.

Limbah Industri dapat berupa jenis logam berat seperti Cadmium (Ccl), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu, juga pewarna sintetis dan zat kimia lain sesuai dengan jenis industrinya. Melalui rantai makanan zat – zat di atas terakumulasi pada tubuh hewan dan manusia yang dapat menyebabkan kematian.

 

b.    Limbah Pertanian.

Penggunaan pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya penimbunan NO di air sehingga terjadi eutrofikasi, akibatnya gulma di air seperti eceng gondok alga dan sebagainya tumbuh lebat menutupi permukaan air dan sinar matahari tidak dapat menembus masuk air.

 

c.    Limbah Rumah Tangga.

Beberapa contoh limbah rumah tangga seperti detergent, kaca, plastic dan sebagainya menumpuk diperairan bersama limbah industri akan menyebabkan kematian organism dan penyusutan oksigen yang dapat menyebabkan parairan menjadi miskin oksigen.

 

d.   Limbah Minyak.

Limbah minyak bumi yang tumpah ke laut akibat kecelakaan kapal tengker atau kebocoran kilang minyak lepas pantai menyebabkan tercemarnya air laut, karena permukaan laut dilapisi oleh minyak dengan ketebalan tertentu. Akibat yang ditimbulkan :

•           Cahaya matahari tidak dapat menembus kedalam air.

•           Fitoplankton tidak dapat hidup, karena tidak dapat berfotosintesis.

•           Pertukaran udara dari udara ke air dan sebaliknya menjadi terganggu.

 

  1.    ii.          Pencemaran Tanah.

Pencemaran tanah disebabkan oleh adanya :

a.    Limbah rumah tangga, seperti : kaleng, kantong plastic, baterai bekas, karet, kaca,   detergent, dan sebagainya.

b.    Limbah industry, seperti asam sulfat.

c.    Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx).

 

 

Berdasarkan sifatnya polutan pencemaran tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  1. Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam misalnya : kayu, kertas, sisa makanan, dedaunan.

 

b. Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh proses alam, misalnya : plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit.

 

 

  1.    iii.        Pencemaran Udara.

Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan asing (zat pencemar) ke dalam udara secara berlebihan. Zat pencemar udara dapat berupa : asap, debu, dan gas buangan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tersebut dapat berasal dari minyak tanah dan batu bara.

 

Gas pencemar udara yang mengandung zat yang berbahaya :

1)   Gas Karbonmonoksida (CO).

Terkenal sebagai gas pembunuh  (mati lemas) karena daya ikatnya terhadap Haemoglobin (HB) melebihi daya ikat oksigen. Efek lainya adalah sakit kepala, mual, pening dan jantung. Sumber gas CO adalah hasil pembakaran yang tidak sempurna seperti asap kendaraan bermotor.

 

2)   Gas Karbondioksida (CO2).

Gas CO2 yang berlebihan di udara akan menyebabkan efek rumah kaca, sehingga akan menaikkan suhu udara bumi dan akan terjadi pemanasan global yang berpengaruh terhadap iklim global serta ancaman mencairnya es abadi di daerah kutub. Sumber polutan CO2 adalah pembakaran minyak bumi, batu bara, industry, dan kebakaran hutan.

 

3)   Gas Belerang (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2).

Gas ini bersama air hujan menyebabkan hujam asam. Dalam jangka waktu lama tanah, sungai, dan danau menjadi asam, sehingga akan merusak tumbuhan, mikro organism tanah dan hewan air tawar. Pada manusia menimbulkan iritasi paru – paru, mata, dan hidung. Selain itu, akan merusak benda berharga karena mempercepat proses pelapukan dan korosi pada logam, cat menjadi pudar, kertas menjadi pudar dan rapuh. Sumber polutan ini berasal dari pembakaran minyak bumi, batu bara, dan letusan gunung berapi.

 

 

  1.  iv.   Pencemaran Suara.

Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus – menerus. Sumber pencemaran suara disebabkan oleh : suara mesin pabrik, suara kereta api, bus, motor, pesawat terbang, dan suara gaduh lainnya.

Sumber kekuatan suara :

•      Percakapan normal                :   40 dB

•      Keributan                              :    80 dB

•      Kereta api                              :    95 dB

•      Mesin motor 5 PK                 : 105 dB

•      Pesawat jet lepas landas        :  150 dB

 

  1. 3.     Akibat Pencemaran Lingkungan

Akibat yang bisa ditimbulkan dari pencemaran lingkungan antara lain :

1.    Pemekatan hayati.

2.    Keracunan dan penyakit.

3.    Punahnya species.

4.    Peledakan hama.

5.    Terganggunya keseimbangan lingkungan.

6.    Kesuburan tanah berkurang.

 

7.    Terjadinya hujan asam.

Hujan asam dapat disebabkan oleh adanya senyawa nitrogen oksigen (NOx) dan sulfur oksida (Sox). Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam air membentuk senyawa asam. Bila senyawa asam terbentuk di atmosfer, maka menyebabkan pH air hujan terlalu tinggi. Akibat hujan asam :

a.     Pepohonan akan mati, rusaknya jaringan tumbuhan.

b.    Mengakibatkan iritasi saluran pernapasan.

c.     Mengganggu kehidupan ekosistem air.

d.    Tanah menjadi tandus, pertumbuhan tanaman terganggu.

8.  Penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon diakibatkan oleh adanya CFC di udara. Partikel ozon akan  terikat oleh senyawa klor dari CFC, sehingga terjadi lubang ozon.

Akibat menipisnya lapisan ozon :

a.    Intensitas sinar ultraviolet ke bumi meningkat.

b.    Meningkatkan suhu bumi.

c.    Naiknya permukaan laut.

d.   Mengancam kesehatan mahluk hidup di bumi.

9.  Efek rumah kaca.

Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas yang mampu memberikan efek rumah kaca. Gas rumah kaca terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap air, maupun CFC. Efek rumah kaca mampu menyerap sinar infra merah yaitu sinar panas. Sinar yang dipantulkan ke bumi akan diserap efek rumah kaca (CO2). Panas diradiasikan ke bumi sehingga menaikkan suhu permukaan bumi (pemanasan global).

 

  1. 4.     Pengertian Pencemaran Air laut

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Pencemaran lingkungan laut merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa-bangsa. Pengaruhnya dapat menjangkau seluruh aktifitas manusia di laut dan karena sifat laut yang berbeda dengan darat, maka masalah pencemaran laut dapat mempengaruhi semua negara pantai baik yang sedang berkembang maupun negara-negara maju, sehingga perlu disadari bahwa semua negara pantai mempunyai kepentingan terhadap masalah pencemaran laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan pestisida dari pertanian. Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya minyak dari kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi (crude oil).

 

Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke badan perairan (laut lepas). Dampak dari lepasnya crude oil di perairan lepas pantai mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut. Penyebaran limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Dampak yang terjadi akibat dari pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan penetrasi matahari berkurang, menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen terganggu, dan dapat menyebabkan kematian.

 

Menurut Benny 2002, pencemaran minyak di laut berasal dari:
1.   Operasi Kapal Tanker
2.    Docking (Perbaikan/Perawatan Kapal)
3.    Terminal Bongkar Muat Tengah Laut
4.    Tanki Ballast dan Tanki Bahan Bakar
5.    Scrapping Kapal (pemotongan badan kapal untuk menjadi besi tua)
6.    Kecelakaan Tanker (kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan)
7.    Sumber di Darat (minyak pelumas bekas, atau cairan yang mengandung hydrocarbon (   perkantoran & industri )
8.    Tempat Pembersihan (dari limbah pembuangan Refinery )

 

A. Pengaruh minyak pada biota laut

Menurut Furkhon 2010, tumpahan minyak yang tejadi di laut terbagi kedalam dua tipe, minyak yang larut dalam air dan akan mengapung pada permukaan air dan minyak yang tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Minyak yang mengapung pada permukaan air tentu dapat menyebabkan air berwarna hitam dan akan menggangu organisme yang berada pada permukaan perairan, tentu akan mengurangi intensitas cahaya matahari yang akan digunakan oleh fitoplankton untuk berfotosintesis, dan dapat memutus rantai makanan pada daerah tersebut, jika hal demikian terjadi, maka secara langsung akan mengurangi laju produktivitas primer pada daerah tersebut karena terhambatnya fitoplankton untuk berfotosintesis.
Sementara pada minyak yang tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai, akan mengganggu organisme interstitial maupun organime intertidal, organisme intertidal merupakan organisme yang hidupnya berada pada daerah pasang surut, efeknya adalah ketika minyak tersebut sampai ke pada bibir pantai, maka organisme yang rentan terhadap minyak seperti kepiting, amenon, moluska dan lainnya akan mengalami hambatan pertumbuhan, bahkan dapat mengalami kematian. Namun pada daerah intertidal ini, walaupun dampak awalnya sangat hebat seperti kematian dan berkurangnya spesies, tumpahan minyak akan cepat mengalami pembersihan secara alami karena pada daerah pasang surut umumnya dapat pulih dengan cepat ketika gelombang membersihkan area yang terkontaminasi minyak dengan sangat cepat. Sementara pada organisme interstitial yaitu, organisme yang mendiami ruang yang sangat sempit di antara butir-butir pasir tentu akan terkena dampaknya juga, karena minyak-minyak tersebut akan terakumulasi dan terendap pada dasar perairan seperti pasir dan batu-batuan, dan hal ini akan mempengaruhi tingkah laku, reproduksi, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan yang mendiami daerah tersebut.

 

B. Perilaku Minyak di Laut

Senyawa Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzene, touleuna, ethylbenzen, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenic dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun didarat, sehingga hal ini akan mengalami proses biomagnetion pada ikan ataupun pada biota laut lain. Bila senyawa aromatic tersebut masuk ke dalam darah, akan diserap oleh jaringan lemak dan akan mengalami oksidasi dalam hati membentuk phenol, kemudian pada proses berikutnya terjadi reaksi konjugasi membentuk senyawa glucuride yang larut dalam air, kemudian masuk ke ginjal (Kompas, 2004).
“Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Diantaran proses tersebut adalah membentuk lapisan ( slick formation ), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), fotooksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh planton dan bentukan gumpalan” (Mukhstasor, 2007).
Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.
Hilangnya sebagian material yang mudah menguap tersebut membuat minyak lebih padat/ berat dan membuatnya tenggelam. Komponen hidrokarbon yang terlarut dalam air laut, akan membuat lapisan lebih tebal dan melekat, dan turbulensi air akan menyebabkan emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Ketika semua terjadi, reaksi fotokimia dapat mengubah karakter minyak dan akan terjadi biodegradasi oleh mikroba yang akan mengurangi jumlah minyak.
Proses pembentukan lapisan minyak yang begitu cepat, ditambah dengan penguapan komponen dan penyebaran komponen hidrokarbon akan mengurangi volume tumpahan sebanyak 50% selama beberapa hari sejak pertama kali minyak tersebut tumpah. Produk kilang minyak, seperti gasoline atau kerosin hamper semua lenyap, sebaliknya minyak mentah dengan viskositas yang tinggi hanya mengalami pengurangan kurang dari 25%.

 

C. Dampak dari Pencemaran Minyak di Laut
Komponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan mengapung yang menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh pada reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat menurunkan produksi ikan. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme, terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan pada lingkungan tercemar (Fakhrudin, 2004). Bahwa dampak-dampak yang disebabkan oleh pencemaran minyak di laut adalah akibat jangka pendek dan akibat jangka panjang.
1.    Akibat jangka pendek
Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota laut, mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak, sehingga menurun mutunya. Secara langsung minyak menyebabkan kematian pada ikan karena kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung oleh bahan berbahaya.

 

2.    Akibat jangka panjang
Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian senyawa minyak dapat dikeluarkan bersama-sama makanan, sedang sebagian lagi dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisma satu ke organisma lain melalui rantai makanan. Jadi, akumulasi minyak di dalam zooplankton dapat berpindah ke ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan tersebut dimakan ikan yang lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan bahkan manusia. Secara tidak langsung, pencemaran laut akibat minyak mentah dengan susunannya yang kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut. Ikan yang hidup di sekeliling laut akan tercemar atau mati dan banyak pula yang bermigrasi ke daerah lain.
Minyak yang tergenang di atas permukaan laut akan menghalangi masuknya sinar matahari sampai ke lapisan air dimana ikan berkembang biak. Menurut Fakhrudin (2004), lapisan minyak juga akan menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Lapisan minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengarungi pertumbuhan rumput laut , lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya, karena dapat mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan tersebut seperti respirasi, selain itu juga akan menghambat terjadinya proses fotosintesis karena lapisan minyak di permukaan laut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam zona euphotik, sehingga rantai makanan yang berawal pada phytoplankton akan terputus. Jika lapisan minyak tersebut tenggelam dan menutupi substrat, selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi perbusukan akar pada tumbuhan laut yang ada.
Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya.

 

D. Usaha untuk menjaga pencemaran laut
1)    Angkat sampah-sampah dan benda-benda bekas dari area laut.
2)    Tidak membuang puntung rokok ke laut saat berada di kapal.
3)    Menggunakan barang-barang yang bisa di daur ulang.
4)    Mengurangi pembelian produk yang menggunakan bahan plastik.
5)    Mendaur ulang sampah yang bisa di daur ulang.

 

  1. 5.     Peran Manusia Dalam Menjaga Lingkungan Hidup 

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat diketahui dari eksploitasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mempertahankan diri atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus berdasarkan aspek pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi yang akan datang sesuai dengan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

 

  1. 6.     Pengertian Pelabuhan
    Pelabuhan adalah wilayah yang terdiri atas daratan dan perairan dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang di pergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh, naik-turunnya penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda ( PP Nomor  69 Tahun 2001 )

    Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang , gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan (Triatmojo 1996)

    Pelabuhan adalah sebagai tempat yang terlindung dari gerakan gelombang laut, sehingga bongkar muat dapat dilaksanakan demi menjamin keamanan barang (Kramadibrata 1935)

    Pelabuhan adalah sebuah areal perairan tertutup untuk melindungi dan memberi keamanan bagi kapal dari angin kencang, tempat mengambil bahan makanan serta bahan bakar reparasi atau tempat transfer muatan.
    Pelabuhan adalah merupakan suatu pintu gerbang dan memperlancar hubungan antar daerah pulau atau bahkan antar benuadan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya (hinterland). Daerah belakang ini adalah yang memiliki kepentingan hubungan ekonomi, sosial, dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

  1.      I.          METODOLOGI PENELITIAN

 

  1. 1.      Tempat dan waktu penelitian

 

A. Tempat

Tempat penelitian/riset yang kelompok kami datangi adalah pelabuhan bitung yang beralamat di Jl. D. S Sumolang, Kelurahan Pateten, Bitung Timur dan daerah-daerah di sekitarnya seperti pasar.

 

B. Waktu

Riset/penelitian dilakukan pada tanggal 11 mei 2013, dari pukul 10.00-15.00.

 

  1. 2.      Metode Penelitian

* Metode Penelitian yang kami gunakan adalah metode pengumpulan data.

 

 

 

  1.     II.            HASIL PENELITIAN

 

Dari hasil pengamatan kelompok kami lakukan di pelabuhan bitung dan daerah-daerah di sekitar pelabuhan itu yakni seperti pasar. Banyak informasi dan kondisi-kondisi yang kami dapatkan setelah kami mengadakan riset di wilayah pelabuhan tersebut.

Pertama yang bias kami rasakan saat dari tondano dan sesampainya di pelabuhan bitung, suasana udara di sana sangat panas selain disebabkan karena dekat dengan pesisir pantai ami berkesimpulan bahwa wilayah tersebut sudah pengalami pencemaran udara, dank arena kurangnya pepohonan di wilayah pelabuhan menyebabkan bertambahnya rasa panas saat kami mulai meriset keadaan di pelabuhan.

 

  1. Pengamatan air laut di pelabuhan I

Ketika kami mengadakan peninjauan lapangan yaitu kami langsung menuju kedermaga di mana tempatdermaga di mana tempat kapal-kapal bersandar. Kami melihat di lantai beton terdapat bekas tumpahan minyak yang babanyak yang sampai saat kami melihat itu masih membekas.

 

  • Kondisi air

Kondisi air yang bisa kami amati yang berada disekitar pelabuhan yaitu:

1)   Kondisi Air berminyak karena banyak kapal yang bersandar di pelabuhan ini adalah kapal yang mengangkut minyak. Pasti tidak menutup kemungkinan pernah terjadi tumahnya minyak akibat baik keteledoran dari para pekerja.

2)   Banyak sampah plastik  baik mungkin berasal dari kapal atau dari dalam pelabuhan

3)   Karang yang menempel di penyangga beton tampak tercampur dengan minyak sehingga karang sudah tidak tampak dalam kondisi baik.

4)   Sejauh yang kami lihat ikan-ikan pun di dominasi hanya pada ikan-ikan yang tahan pada kondisi tersebut.

 

  1. Pengamatan air laut di pelabuhan II

Setelah kami mengadakan peninjauan  pelabuhan I lalu kami menuju ke pelabuhan II untuk membandingkan hasil yang kami dapatkan di pelabuhan I, karena di pelabuhan II di sekitarnya terdapat pasar yang amat  ramai dan tempat kapal-kapal kecil untuk menuju wilayah seberang yang dilakukan oleh orang seberang pulau untuk bertransportasi dan menukar hasil bumi dan sebagainya untuk di jual.

 

  • Kondisi air

a)      Air di penuhi sampah plastic baik itu botol, tas plastic, pembungkus makanan, dan berbagai sampah lainnya yang hal ini di sebabkan selain karena pelabuhan ini adalah pelabuhan kecil yang digunakan bertransportasi jarak dekat untuk membawa bahan-bahan kehidupan dari wilayah pasar ke wilayah pulau, hal ini juga di sebabkan karena di pesisir dermaga tempat sandarnya kapal dipenuhi oleh para pedagang yang ada di pasar tersebut, sehingga sampah yang mereka hasilkan cukup besar dan kepedulian mereka kurang sehingga sampah hanya mereka buang begitu saja ke laut.

b)      Kondisi air di wilayah pelabuhan II agak berminyak, selain di sebabkan oleh aktifitas kapal juga di sebabkan oleh limbah aktifitas pasar yang cukup banyak.

 

Setelah kelompok kami mengadakan riset dan pengumpulan data dari apa yang kami lihat dilapangan ternyata kondisi air laut di bitung sudah amat tidak baik, jika hal ini terjadi secara terus menerus dan tidak ada tindakan penanggulangan baik dari pemerintah maupun pihak pelabuhan maka pencemaran air laut akan semakin besar terjadi, baik akibat aktifitas pelabuhan, aktifitas pasar, dan aktifitas pabrik-pabrik besar di sekitar pelabuhan seperti pabrik semen dan pabrik minyak kelapa. Yang pasti limbah dari hasil industry mereka di buang ke laut , bagaimana pun limbah itu di proses lalu di buang ke laut, yang namanya limbah tetap berbahaya bagi lingkungan.

Baik kami akan menjelaskan sedikit tentang pelabuhan yang seringkali pastinya akan terjadi tumpahan minyak dan apa-apa saja akibatnya bagi air laut:

 

 

  • PELABUHAN SERINGKALI TERJADI TUMPAHAN MINYAK
  1. Pengaruh terhadap lingkungan laut

Beberapa efek tumpahan minyak di laut dapat di lihat dengan jelas seperti pada pantai menjadi tidak indah lagi untuk dipandang, kematian burung laut, ikan, dan kerang-kerangan, atau meskipun beberapa dari organisme tersebut selamat akan tetapi menjadi berbahaya untuk dimakan. Efek periode panjang (sublethal) misalnya perubahan karakteristik populasi spesies laut atau struktur ekologi komunitas laut, hal ini tentu dapat berpengaruh terhadap masyarakat pesisir yang lebih banyak menggantungkan hidupnya di sector perikanan dan budi daya, sehingga tumpahan minyak akan berdampak buruk terhadap upaya perbaikan kesejahteraan nelayan.

Tabel 1. Indeks Kepekaan Tipe Pantai terhadap tumpahan minyak (Gunland dan Hayes, 1978 dalam Bishop, 1983)

Indeks Tipe Garis Pantai Keterangan
1 Terekspose pada puncak batuan pantai Energy gelombang yang besar menyebabkan tumpahan minyak akan tercuci dengan sendirinya.
2 Terekspose pada platform batu-batuan Aksi gelombang mempercepat pencucian minyak, umumnya dalam skala mingguan. Dalam beberapa kasus khususnya tidak diperlukan.
3 Dataran pantai berpasir lembut Minyak biasanya membentuk lapisan tipis pada pemukan pasir. Pencucian dilakukan pada saat air pasang. Pada bagian pantai yang lebih bawah minyak mudah dibersihkan oleh aksi gelombang.
4 Pantai berpasir dengan ukuran sedang sampai kasar Minyak membentuk lapisan tebal pada lapisan sedimen yang dapat mencapai kedalaman sampai sekitar 1 m. pencucian yang dilakukan dapat membahayakan pantai dan harus dilakukan pada saat air pasang tertinggi
5 Terekspose pada daerah pasang surut Minyak tidak terpenetrasi pada permukaan sedimen yang kompak, tetapi secara biologis berbahaya. Pencucian hanya dilakukan jika kontaminan cukup berat
6 Pantai dengan campuran pasir dan kerikil Minyak terpenetrasi dan terkubur sangat cepat, minyak dapat bertahan lama, sehingga mempunyai dampak yang cukup lama
7 Pantai berkerikil Minyak dapat terpenetrasi dan terkubur cukup dalam.
8 Pantai berbatu yang terlindung Minyak menempel pada permukaan batu-batuan  dan genangan akibat pasang surut bertahan lama karena tidak adanya aktivitas gelombang.
9 Paparan pantai yang telindung Dapat membahayakan kehidupan biologis dalam kurun waktu yang lama.
10 Rawa-rawa dan mangrove Dapat menimbulkan kerusakan ekosistem yang cukup lama. Minyak mungkin tetap ada sampai sekitar 10 tahun atau lebih.
  1. Pengaruh minyak pada komunitas laut.

Tumpahan minyak yang tejadi di laut terbagi kedalam dua tipe, minyak yang larut dalam air dan akan mengapung pada permukaan air dan minyak yang tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Minyak yang mengapung pada permukaan air tentu dapat menyebabkan air berwarna hitam dan akan menggangu organisme yang berada pada permukaan perairan, dan tentu akan mengurangi intensitas cahaya matahari yang akan digunakan oleh fitoplankton untuk berfotosintesis dan dapat memutus rantai makanan pada daerah tersebut, jika hal demikian terjadi, maka secara langsung akan mengurangi laju produktivitas primer pada daerah tersebut karena terhambatnya fitoplankton untuk berfotosintesis.

Sementara pada minyak yang tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai, akan mengganggu organisme interstitial maupun organime intertidal, organisme intertidal merupakan organisme yang hidupnya berada pada daerah pasang surut, efeknya adalah ketika minyak tersebut sampai ke pada bibir pantai, maka organisme yang rentan terhadap minyak seperti kepiting, amenon, moluska dan lainnya akan mengalami hambatan pertumbuhan, bahkan dapat mengalami kematian. Namun pada daerah intertidal ini, walaupun dampak awalnya sangat hebat seperti kematian dan berkurangnya spesies, tumpahan minyak akan cepat mengalami pembersihan secara alami karena pada daerah pasang surut umumnya dapat pulih dengan cepat ketika gelombang membersihkan area yang terkontaminasi minyak dengan sangat cepat. Sementara pada organisme interstitial yaitu, organisme yang mendiami ruang yang sangat sempit di antara butir-butir pasir tentu akan terkena dampaknya juga, karena minyak-minyak tersebut akan terakumulasi dan terendap pada dasar perairan seperti pasir dan batu-batuan, dan hal ini akan mempengaruhi tingkah laku, reproduksi, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan yang mendiami daerah ini seperti cacing policaeta, rotifer, Crustacea dan organisme lain.

 

 

Table 2. Efek Minyak pada Komunitas dan Populasi Laut ( Hyland dan Sceneider, 1976 dalam Bishop, 1983)

 NO

Tipe Komunitas/Populasi

Perkiraan dampak awal

Perkiraan tingkat pemulihan

1 Plankton Ringan-sedang Cepat-sedang
2 Komunitas bentik :

–          Pasut berbatuan

–          Pasut Berlumpur/berpasir

–          Daerah subtidal/offfshore

Ringan

Sedang

Berat

Cepat

Sedang

Lambat

3 Ikan Ringan-sedang Cepat-sedang
4 Burung Berat Lambat
5 Mamalia laut Ringan Lambat
  1. Perilaku Minyak di Laut

Senyawa Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzene, touleuna, ethylbenzen, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenic dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun didarat, sehingga hal ini akan mengalami proses biomagnetion pada ikan ataupun pada biota laut lain. Bila senyawa aromatic tersebut masuk ke dalam darah, akan diserap oleh jaringan lemak dan akan mengalami oksidasi dalam hati membentuk phenol, kemudian pada proses berikutnya terjadi reaksi konjugasi membentuk senyawa glucuride yang larut dalam air, kemudian masuk ke ginjal (Kompas, 2004).

Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Diantaran proses tersebut adalah membentuk lapisan ( slick formation ), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), fotooksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh planton dan bentukan gumpalan ter (Mukhstasor, 2007)

Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.

Hilangnya sebagian material yang mudah menguap tersebut membuat minyak lebih padat/ berat dan membuatnya tenggelam. Komponen hidrokarbon yang terlarut dalam air laut, akan membuat lapisan lebih tebal dan melekat, dan turbulensi air akan menyebabkan emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Ketika semua terjadi, reaksi fotokimia dapat mengubah karakter minyak dan akan terjadi biodegradasi oleh mikroba yang akan mengurangi jumlah minyak.

Proses pembentukan lapisan minyak yang begitu cepat, ditambah dengan penguapan komponen dan penyebaran komponen hidrokarbon akan mengurangi volume tumpahan sebanyak 50% selama beberapa hari sejak pertama kali minyak tersebut tumpah. Produk kilang minyak, seperti gasoline atau kerosin hamper semua lenyap, sebaliknya minyak mentah dengan viskositas yang tinggi hanya mengalami pengurangan kurang dari 25%.

 

 

Selain itu juga kami mendapatkan sedikit kutipan dari #Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere, yang kami akses langsung  di TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG, tentang PT. AMR yang mengalami kebocoran pipa saat menyalurkan minyak ke kapal penampung :

 

 

  • PERISTIWA PENCEMARAN LINGKUNGAN YANG PERNAH TERJADI DI SEKITAR PELABUHAN BITUNG

 

#Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG

Lagi PT Argo Makmur Raya (AMR) mencemari lingkungan yang mengotori Pelabuhan Samudera Bitung dengan minyak mentah yang terbuang akibat kebocoran pipa penyaluran minyak dari PT AMR  ke Kapal penampung yang berdiameter 10 Cm, Jumat (13/1/2012) pukul 11.00 Wita.

Kejadian ini sangat disesalkan karena disaat yang bersamaan kota Bitung sedang getol-getolnya dengan kebersihan lingkungan laut. “Kejadian yang menimpa PT AMR sudah yang kedua kalinya, pertama mencemari kolam Pelabuhan Bitung ketika gudang kopra miliknya yang ada disekitar pelabuhan terbakar dan bertaburnya Limbah Fly Ash di jalanan Bitung,” kata Marcel satu diantara Buruh di pelabuhan Samudera Bitung, Sabtu (14/1).

Menurut pria yang kesehariannya melakukan aktivitas di pelabuhan samudera Bitung kejadian tersebut berlangsung selama 30 menit, sehingga membuat sejumlah warga yang ada di pelabuhan tersebut mengambil kantong plastik mengambil tumpahan minyak, namun demikian bukan sedikit yang jatuh ke pantai. “Sekitar 45 menit bois dari PT AMR ini bocor dan kami mengambil minyak yang bocor ini, saya sendiri mendapatkan sekitar 4 kantong plastik,” ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Pelabuhan Bitung AKP Lariwu kepada sejumlah wartawan di Lokasi kejadian membenarkan kalau kolam pelabuhan Bitung tercemar dengan Minyak milik dari perusahaan Minyak Kelapa PT AMR. “Kami  mendapatkan laporan saya langsung datang ke lokasi kejadian, sekitar 15 menit saya berada di sini barulah minyak tersebut dimatikan setelah saya menghubungi pelindo dan pihak pelindo yang menghubungi PT AMR,” kata Lariwu.

Dijelaskannya saat kejadian Lariwu sempat menunjukan Tumpahan minyak dilaut. “Ini mungkin tinggal sedikit karena telah dibawa arus sampai ke tengah laut, tapi saat kejadian kolam pelabuhan ini dipenuhi minyak,” ucapnya. Ia mengeluhkan kalau pihak AMR sendiri tidak melakukan pengangkatan kembali minyak yang tumpah di laut. Terpisah Humas PT AMR Agus ketika di konfirmasi mengatakan kalau pihaknya belum mengetahui akan hal tersebut karena dirinya masih berada di luar Daerah.

“Saya masih ada di luar daerah jadi belum mengetahui hal ini, nanti saya cari tahu dulu,” katanya singkat.(crz)

 

SUMBER

Penulis : Christian_Wayongkere

Editor : Robertus_Rimawan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

  • KESIMPULAN

Pencemaran laut terjadi apabila dimasukkannya oleh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, sesuatu benda, zat atau energi ke dalam lingkungan laut, sehingga menimbulkan akibat sedemikian rupa kepada alam dan membahayakan kesehatan serta kehidupan manusia dan ekosistem serta merugikan lingkungan yang baik dan fungsi laut sebagaimana mestinya. Tumpahan minyak menjadi penyebab utama pencemaran laut.

Minyak yang tumpah diakibatkan oleh operasi kapal tanker, docking (perbaikan/perawatan kapal), terminal bongkar muat tengah laut, tanki ballast dan tanki bahan bakar, scrapping kapal (pemotongan badan kapal untuk menjadi besi tua), kecelakaan tanker (kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan), sumber di darat (minyak pelumas bekas, atau cairan yang mengandung hydrocarbon ( perkantoran & industri ), dan tempat pembersihan (dari limbah pembuangan Refinery ).

Dan dari hasil penelitian data kami simpulkan bahwa:

  • Didaerah sekitar pelabuhan kondisi air laut  kurang baik dan pencemaran air laut sudah terjadi, jika tidak di tindaklanjuti dengan cepat, pencemaran akan meluas dan akan menimbulkan dampak yang berbahaya.
  • Sampah plastik dan limbah minyak serta limbah pabrik lainnya di sekitar pelabuhan, menyebabkan kondisi air laut tercemar karena limbah yang mereka hasilkkan hanya dibuang ke laut.
  • Kurangnya kesadaran dari pihak pemerintah, pihak pelabuhan dan orang-orang di sekeliling pelabuhan (orang-orang di pasar) akan perlunya menjaga kondisi laut agar tidak tercemar dari limbah-limbah yang berbahaya.

  • Ø SARAN

 

Demikianlah laporan hasil penelitian ini kami susun dengan harapan dapat mendapat antusias yang baik dari para pembaca, jika ada dalam kata, kalimat atau penyusunan laporan hasil penelitian ini mengalami kesalahan mohon kiranya dapat di maklumi dan dapat m,mberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

 

Semoga laporan hasil penelitian ini dapat diterima dengan baik oleh dosen PKLH yaitu Dra. Vera Mawitjere, M.Si, dan  dapat berguna bagi pembaca.

 

Pesan untuk seluruh anak bangsa yaitu jagan cepat puas mari kita berusaha untuk mewujudkan Negara kita menjadi lebih baik dan maju dari segi ekonomi dan IPTEK.

 

sekali lagi kami ucakan terima kasih.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  • #Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
    TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG, Penulis : Christian_Wayongkere//Editor : Robertus_Rimawan

·         Wawancara Salah satu staff pelabuhan, dan wawancara pencaga dermaga.

·         furkonable’s Blog//WordPress.com: ANALISIS PENCEMARAN LAUT AKIBAT TUMPAHAN MINYAK DI LAUT //Diterbitkan://April 1, 2010 / 2:22 am. Di ambil pada 16 mei 2013

 

  • Pencemaran Laut “Mengancam Potensi Sumberdaya dan Lingkungan Maritim”//By admin// – Mon Jul 11, 4:42 am

 

  • ·         ina santi//Contoh Artikel Ilmiah//DAMPAK PENCEMARAN AIR LAUT AKIBAT TUMPAHAN MINYAK:Ina Santi//Email : ina.santi@yahoo.com.

 

  • santi9f //Contoh Karya Tulis Pencemaran Lingkungan HiduP//Disusun Oleh:  Iin Nahdliya, Miftahur Rohman,Rahayu Maghfirotul Umi,Rina Prihatiningsih,Shoffatin Nafisa//Just another WordPress.com site.

 

  • Http//www.wikipedia.org

 

  • Diposkan oleh risnanda buchori //contoh makalah atau karya tulis lingkungan hidup //di 05.14 //Jumat, 05 Oktober 2012

 

 

  • ·         ejurnal2.its.ac.id/index.php/teknik/article/..

 

 

  • ·        bisniskeuangan.kompas.com/…/Limbah.Impor.

 

  • Informasi Mengenai Materi Teknik Kelautan (Ocean Engineering) PENGERTIAN PELABUHAN //Diposkan oleh Irsan Haeruddin on Kamis, 12 Januari 2012

 

 
Leave a comment

Posted by on May 23, 2013 in TUGAS KULIAH, UMUM

 

lirik lagu shinee dream girl


Shinee dream girl

[Minho] SHINee’s back
[Taemin] Eodiseobuteo sijakdwaenneunji geuge jungyohan ge anya
Jigeum nae nunen neomu wanbyeokhan ne moseumman boineun geol
[Key] Hoesaek bit i sesange ne ipsulman burkge bitna
Ibeul matchuryeodeon geu sungan
[All] Tto kkumeseo kkaene-e
[Onew] Ajikdo ne eolguri ireoke saengsaenghande
Jabatdeon sonui ongiga ireoke ttaseuhande
[Jonghyun] Bamimyeon naege dagawa achimi doemyeon sarajyeo
Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
[All] Baby [Taemin] modu kkumin geol aljiman
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[Jonghyun] Jamkkanman meomchwoseo igeon kkumi aninde
[Minho/Jonghyun] Nunbusin geu miso igeon nega hwaksilhae
[Key/Jonghyun] Simjangi nal sikyeo mollae neoreul ttaraga
[Taemin/Jonghyun] Koneoreul don sungan kkumcheoreom neon sarajyeo oh~
[Onew] Kkum sogui ne eolguri maeil bam ttokgateunde
Jom deo gakkawojil ttaedo ijen doen geot gateunde
[Minho] Saljjak misoman heulligo geudaero neoneun sarajyeo
[Jonghyun] Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
[All] Baby [Taemin] modu kkumin geol aljiman
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[Jonghyun] Neo eomneun haruga duryeowo (naeirimyeon tto itgetjiman)
[Taemin] Aetage butjababwado amureon yaksok eobsi neon nae gyeoteul tteona
[Minho] Geudae nunbit geudae ipsul boneun neukkim you’re so beautiful
Han sungando nege nuneul ttel su eobseo
Geu eotteon pyohyeondo neohanteneun ppael su eobseo
Meoributeo balkkeutkkaji geudaen one and only girl
Hanabuteo baekkkaji budeureopge daehaji
Geudaega nal taekhaneun nare i sesangeun stop!
You’re my world
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl

 
Leave a comment

Posted by on May 18, 2013 in BB style

 
 
Radha Candra

Life to complement the lives of others

Korean Wave Indonesia

The Friendliest Newsbase For Korean Wave Fans in Indonesia